Hubungan antara implementasi kebijakan sekolah tentang kebersihan dengan perilaku dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah

Dalam pembentukan sekolah berbudaya lingkungan, pengelolaan sarana prasarana menjadi sesuatu yang sangat penting. Penggunaan dan pengadaan atau pengembangan sarana prasarana yang efektif dan efisien serta tepat guna harus menjadi acuan utama. Untuk mendukung terciptanya sekolah berbudaya lingkungan maka konsep berikut perlu diterapkan di sekolah.

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar program adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan sekolah peduli berbudaya lingkungan tersebut adalah:
  1. Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.
  2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.
  3. Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
  4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
  5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup. Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari.
Dalam hal ini berarti proses perubahan perilaku mempunyai kesamaan untuk setiap individu, yakni perilaku itu ada penyebabnya, dan terjadinya tidak dengan spontan, dan mengarah kepada suatu sasaran baik secara ekslusif maupun inklusif.

Winardi, mendefinisikan bahwa : “Perilaku pada dasarnya berorientasi tujuan (goal oriented)”. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu”.  Senada dengan itu Ndraha), mendefinisikan perilaku sebagai :
Operasionalisasi dan aktualisasi sikap seseorang atau suatu kelompok dalam atau terhadap sesuatu (situasi atau kondisi) lingkungan (masyarakat, alam, teknologi atau organisasi). Pengaruh lingkungan dalam pembentukan perilaku adalah bentuk perilaku yang berdasarkan hak dan kewajiban, kebebasan dan tanggung jawab baik pribadi maupun kelompok masyarakat. Perilaku mendapat pengaruh yang kuat dari motif kepentingan yang disadari dari dalam faktor intrinsik dan kondisi lingkungan dari luar / faktor ekstrinsik  atau exciting condition. Oleh karena itu perilaku terbentuk atas pengaruh pendirian, lingkungan eksternal, kepentingan yang disadari, kepentingan responsif, ikut-ikutan atau yang tidak disadari serta rekayasa dari luar. 

Sehingga dengan demikian perubahan perilaku siswa dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah ditunjang oleh adanya kebijakan sekolah yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang ingin dicapai sehingga timbulah kesadaran dari setiap siswa untuk memelihara kebersihan sekolah.

Pustaka
Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT Remaja Pos. Dakarya. 2001)
Get updates in your Inbox
Subscribe