Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan lembaga atau organisasi dilatarbelakangi oleh berbagai faktor. Hal-hal yang dianggap sebagai faktor penting suatu pelatihan adalah :
1. Kebutuhan organisasi
Organisasi membutuhkan orang-orang yang mampu melaksanakan tugas- tugasnya yang telah ditetapkan sesuai dengan pengertian jabatan. Untuk melaksanakan jabatan itu maka orang tersebut perlu memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana melaksanakan tugas tersebut. Melalui pelatihan diharapkan dipenuhi kebutuhannya dan meminimalkan kekurangannya, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat.
2. Kebutuhan Pribadi
Kebutuhan pribadi merupakan bagian tak terpisahkan dari organisasi. Kebutuhan pribadi melengkapi kebutuhan organisasi. Pengembangan diri yang diperoleh melalui pengembangan jabatan akan memperkaya diri dan sering disebut sebagai pengembangan karier.
3. Investasi Sumber Daya Manusia
Pelatihan tak ubahnya sebagai pendidikan formal yang membutuhkan pengadaan biaya yang tak sedikit. Memilih pelatihan sebagai suatu investasi SDM, walaupun masih diragukan hasilnya tetap banyak lembaga, organisasi atau perusahaan yang menugaskan tenaga-tenaga intinya untuk mengikuti pelatihan, baik dalam maupun luar negeri.
Menurut Robinson dalam Anwar, tingkat pencapaian keberhasilan pelatihan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : karakteristik dari individu peserta pelatihan, bahan belajar pelatihan, dan metode atau teknik pelatihan.
Selanjutnya Anwar menyatakan bahwa ada dua hal yang harus menjadi perhatian utama dalam penyusunan program pelatihan yang akan dilaksanakan, yaitu :
a. Bahan belajar pelatihan (materi)
Bahan atau materi pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan, mampu menjawab permasalahan yang dihadapi, dan bermanfaat dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini penting karena tingginya motivasi guru mengikuti kegiatan pelatihan banyak dipengaruhi oleh apakah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan serta mampu memenuhi harapannya. Thomson mengemukakan bahwa “belajar paling efektif jika berlangsung dalam aktivitas mental maksimum yang akan tercapai bila ada motivasi yang kuat”.
b. Metode/teknik pelatihan
Robinson dalam Anwar menyatakan bahwa tingkat pencapaian keberhasilan pelatihan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah metode atau pendekatan pelatihan. Ada beberapa metode/pendekatan pembelajaran pelatihan yang dikenal, yaitu: (1) pendekatan berdasarkan didaktik, (2) pendekatan belajar berdasarkan pengalaman, (3) pendekatan integratif, (4) pendekatan proyek.
Agar pelatihan dapat berhasil dengan baik maka harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Anwar, ada delapan faktor yang harus diperhatikan agar pelatihan (training) dapat berhasil dengan baik, yaitu :
4. Individual differences;
Tiap-tiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda satu sama lain, baik mengenai sifat, tingkah laku, maupun pengalaman.
5. Relation to job analisis;
Analisis ini bermaksud memberikan pengertian akan tugas yang harus dilaksanakan dalam suatu pekerjaan dan untuk mengetahui alat-alat apa yang harus dipergunakan dalam mengerjakan pekerjaan. Oleh karena itu, untuk memberikan suatu pelatihan terlebih dahulu harus diketahui keahlian dan kebutuhan, sehingga pelatihan dapat diarahkan untuk mencapai atau memenuhi kebutuhan.
6. Motivation;
Pelatihan sebaiknya dirancang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan motivasi kepada peserta pelatihan. Motivasi dalam pelatihan sangat diperlukan sebab pada dasarnya yang mendorong peserta pelatihan untuk menjalankan pelatihan tidak berbeda dengan motif yang mendorongnya untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.
7. Active participation
Tugas pelatih tidak hanya memberikan teori dan praktek, tetapi juga dapat membentuk cara berpikir kritis, dan bagaimana mempraktekkan pengetahuan yang diperolehnya. Melalui partisipasi peserta pelatihan, maka semakin menyadari masalah-masalah yang dihadapi sehingga ia berusaha memecahkan masalah yang sulit secara bersama-sama.
8. Selection of trainees
Pelatihan sebaiknya diberikan kepada mereka yang berminat dan menunjukkan bakat untuk mengikuti latihan itu dengan hasil yang baik, sehingga perlu diadakan seleksi calon peserta.
9. Selective of trainers
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan seperti: mempunyai rasa tanggung jawab dan sadar akan kewajiban, bijaksana dalam segala tindakan dan sabar, dapat berpikir secara logis, dan mempunyai kepribadian yang menarik.
10. Trainer training
Seorang pelatih sebelum diserahi tugas sebagai pelatih hendaknya telah mendapatkan pendidikan khusus menjadi pelatih.
11. Training methods
Metode yang digunakan dalam pelatihan harus sesuai dengan jenis pelatihan yang diberikan.

Dalam melaksanakan pelatihan, lembaga atau organisasi dapat memilih model atau siklus pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Di bawah ini ditampilkan salah satu model atau siklus pelatihan dari Parker yang dapat digunakan oleh lembaga atau oranisasi.
Get updates in your Inbox
Subscribe